Jelajah Sukabumi.Com SINAGAR adalah penamaan sebuah perkebunan Teh milik keluarga Uduard Julius Kerkhoven, Yang berlokasi di Wilayah kecamatan Nagrak_Cibadak sekarang, Sewaktu Cibadak lebih dikenal dengan penamaan Kawadanaan CIHEULANG.
Perkebunan ini pertama dibuka di era Cultuur Stelsel sekitar tahun 1830 dan mengalami masa keemasan ketika memasuki tahun 1860 an, atau sebelum diterbitkannya Undang undang Agraria 1870.
Terlebih setelah bergabungnya dua Afdeling ber areal besar yaitu Afdeling Cirohani & Afdeling Munjul yang berbatasan langsung dengan TNGGP (Taman Nasional Gunung Gede Pangrango) di sebelah Utara.
Dari Perkebunan Sinagar inilah menyusul kemudian bersama Perkebunan Parakan Salak, Tanah Priangan khususnya Wilayah SUKABUMI dikenal luas, Tradisi serta seni budaya harum mewangi dikenal Dunia luar terutama di benua EROPA, Setelah Eduard Julius Kerkhoven bersama Van der Hucht mengirimkan rombongan Duta kesenian Gamelan bernama “Sari Oneng” dalam acara peresmian Menara Eiffel di Paris Perancis Tahun 1889, Belanda, Amerika Serikat dll
Sejak saat itulah Pesona Hindia Belanda, Khususnya Perkebunan Sinagar yang berlokasi di Wilayah Soekaboemi Regenschap semakin dikenal luas, dan mulai kewalahan karena rutin menerima kunjungan tamu yang terdiri dari para tokoh Dunia, mulai dari penulis terkenal, Atlit Olah raga terkenal hingga Seorang Senator Ternama Amerika serikat.
Jelas bukan tanpa alasan karena kala itu Sinagar memang layak dijadikan lokasi uji banding atau Percontohan Sebagai “Kota Satelit” yang sudah Mandiri memiliki Jalur irigasi, Pembangkit listrik, Jaringan listrik bawah tanah, Kebun binatang, bahkan mata uang sendiri.
Sangat disayangkan kejayaan Sejarah Perkebunan Sinagar ini mungkin sekarang hanya tinggal Cerita pengantar tidur kakek & Nenek kepada Cucunya, atau hanya menjadi Catatan usang segelintir kolektor barang dan para penggiat Sejarah yang masih tersisa, Terlebih setelah Tugu makam “Juragan Sepuh” ini ditemukan dalam keadaan roboh terbengkalai, menurut informasi yang dirangkum dari warga setempat kepada Ketua Yayasan Jelajah Sejarah Soekaboemi kang Dida Hudaya, ODCB (Objek Diduga Cagar Budaya) Tugu peninggalan Zaman Kolonial Belanda ini bergeser ketika Gempa bumi beberapa bulan lalu terjadi di Cianjur & Sukabumi, yang akhirnya ikut merobohkan Tugu bersejarah ini.
Sukabumi 23 Juni 2023
Fhoto: JELAJAH SEJARAH SOEKABOEMI
Editor:
Hilda Oktaviani